Untuk menentukan biaya recipe yang akurat pada saat pembuatan menu sehingga mendapatkan harga jual makanan yang sesuai dengan food cost.
Pada saat pembuatan standard recipe harus mengikuti :
Ingredients ( nama barang ) dan Condiments
Unit atau quantity barang yang digunakan
unit price dan jumlah porsi
prosedur dan metode memasak
Tugas cost control dalam pembuatan standar recipe yaitu menghitung biaya-biaya sbb :
Menentukan biaya perunit dan jumlah biaya untuk masing-masing barang yang digunakan
Menentukan harga jual per porsi
Menentukan harga jual yang actual sesuai dengan actual food cost
Hal - hal yang perlu diperhatikan pada saat pembuatan standard recipe :
Pada saat penentuan harga maka harga yang dipakai adalah harga dasar pembelian
Memastikan ukuran standard yang digunakan seperti gram, liter dan pieces
Untuk bahan makanan seperti bumbu tetap dihitung harga perunit dari setiap bahan makanan yang digunakan
Standard recipe harus diupdate untuk memastikan jika terjadi perubahan harga
Setelah standard recipe selesai dibuat selanjutnya di setup oleh bagian IT, untuk dipasang di sistem outlet cashier dengan menetapkan kode menu dan penjelasan mengenai harga dari semua item.
Metode identifikasi khusus ( Specific identification methode )
Metode rata-rata ( average cost methode )
Metode masuk pertama keluar pertama ( first in first out / FIFO )
Metode masuk terakhir keluar pertama ( last in first out / LIFO )
Pada kesempatan ini yang akan kita bahas adalah metode FIFO dan LIFO
Metode Masuk Pertama Keluar Pertama ( FIFO )
Pada metode ini perusahaan harus mencatat cost perunit dari setiap barang yang dibeli, Cost perunit yang digunakan untuk menentukan cost persediaan / Ending inventory dengan menggunakan cost unit dari barang yang terkhir kali masuk, sedangkan untuk menetukan cost barang yang terjual / consumption berdasarkan pada cost perunit dari barang dagangan yang pertama kali masuk.
Berikut adalah contoh Rekonsiliasi pada perusahaan "Belajar Cost control" selama bulan Desember 2012
Food & Beverage Reconciliation
Date Product Description QTY Price Value
1 December Meat Beginning stock 20 kg Rp.92 000 Rp.1 840 000
3 December Purchase 100 kg Rp.95 000 Rp.9 500 000
18 December Purchase 100 kg Rp.97 000 Rp.9 700 000
Jumlah barang yang tersedia untuk dijual = 220 kg Rp.21 040 000
Dari hasil perhitungan inventory pada akhir Desemeebr 2012 bahwa jumlah barang yang masih tersedia di store adalah 25 kg, jadi penghitungannya barang yang terjual adalah 220 - 25 = 195 kg, maka kalau kita hitung cost ending inventory dan cost barang yang terjual dengan menggunakan metode First In First Out ( FIFO ) adalah sebagai berikut :
Cost barang yang siap dijual adalah 220 kg Rp. 21 040 000
Ending inventory 25 kg X Rp. 97 000 Rp. 2 425 000
Cost barang yang terjual 195 kg terdiri dari :
20 kg X Rp. 92 000 Rp. 1 840 000
100 kg X Rp. 95 000 Rp. 9 500 000
75 kg X Rp. 97 000 Rp. 7 275 000
Total Cost barang yang terjual adalah Rp. 18 615 000
Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama ( LIFO )
Pada metode ini menentukan cost ending inventory dan cost barang yang terjual tergantung kepada transaksi cost pembelian barang dagangan yaitu penentuan cost ending inventory berdasarkan kepada
cost barang dagangan yang pertama kali masuk sedangkan untuk penentuan cost barang terjual berdasarkan kepada cost barang yang terakhir kali masuk, dengan menggunakan contoh tadi diatas maka cost ending inventory dan cost barang yang terjual atau consume inventory dapat dihitung sebagai berikut :
Cost barang yang siap dijual 220 kg Rp. 21 040 000
Ending inventory 25 kg terdiri dari :
20 kg X 92 000 Rp. 1 840 000
5 kg X 95 000 Rp. 475 000 Rp. 2 315 000
Cost barang yang terjual 195 kg terdiri dari :
95 kg X 95 000 Rp. 9 025 000
100 kg X 97 000 Rp. 9 700 000
Total cost barang yang terjual adalah Rp. 18 725 000
Demikianlah pembahasan tentang penghitungan cost ending dan consume inventory dengan menggunakan
metode FIFO dan LIFO , semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, terimakasih.........