Friday, May 15, 2015

Manajemen Pembelian

Manajemen Pembelian Dalam Perusahaan Anda

Manajemen pembelian adalah cara mengelola proses pembelian semua barang kebutuhan  untuk perusahaan dengan melibatkan beberapa sumber seperti orang, proses dan sistem dengan tujuan membeli semua barang dan jasa untuk selanjutnya di proses dan di jual kembali  guna mendapatkan keuntungan.

Salah satu dasar Manajemen pembelian adalah bahwa barang - barang yang akan  dibeli di peroleh dengan harga terbaik untuk menghemat biaya  dan   mendapatkan keuntungan terbaik bagi perusahaan.

Metode yang digunakan untuk memastikan manajemen pembelian yang baik adalah menggunakan Prosedur   Permintaan pembelian  ( Purchase Requesition )  dan selanjunya di buat  kedalam Pesanan pembelian ( Purchase Order ) 

Permintaan pembelian  ( PR ) dibuat oleh orang atau bagian di luar Departemen pembelian pada saat mereka membutuhkan produk tersebut baik untuk persediaan ouletnya atau untuk  meningkatkan pelayanan atau penjualan kepada para pelanggan.

Pesanan Pembelian ( PO ) di buat oleh bagian pembelian digunakan untuk memesan semua barang - barang kebutuhan yang sudah di buat dalam formulir permintaan pembeliaan  secara langsung dengan supplier yang sudah disepakati .

Di dalam perusahaan besar untuk proses pembelian biasanya menggunakan Sistem Pengadaan Pembelian secara komputerisasi untuk menunjang dan memfasilitasi  Manajemen Pembelian. sedangkan bagi perusahaan kecil biasanya menggunakan sistem manual  atau  sistem yang sederhana.

Dasar - dasar Pembelian 

Dasar pembelian merupakan hal yang penting dari sebuah usaha, karena  perusahaan besar atau kecil memilki dasar pemblian  yang meliputi sbb :
  • Menyiapkan strategi pembelian        
  • Mengumpulkan informasi yang cukup tentang supplier dan produk yang akan di gunakan 
  • Mengevaluasi tender dan memilih supplier
  • Menegosiasikan syarat dan ketentuan  dengan para supplier yang akan di ajak kerja sama
  • Menjalankan dan mengelola kesepakatan yang sudah di putuskan bersama
Dengan memahami konsep dari dasar - dasar pembelian ini akan memastikan bahwa bagian pembelian akan memilih supplier dan dengan harga terbaik untuk perusahaannya.

Manajemen Pembelian yang baik  merupakan  cara dan konsep terbaik dalam menjalankan kerjasama antara pihak perusahaan dengan para supplier umtuk mendapatkan penawaran harga terbaik, cara pengiriman barang yang baik dari segi kualitas dan kuantitas  dan sistem pembayaran terbaik supaya saling menguntungkan.

   
Anda ingin mendapatkan Panduan Belajar Cost control dari saya  dan  mendapatkan  ebook Daily Flash Cost Report, silahkan ....

    DOWNLOAD  DISINI

Friday, May 8, 2015

Standar Costing

Apa yang dimaksud dengan Standar Costing...?

Standar costing  adalah teknik akuntansi yang digunakan oleh beberapa perusahaan yang memproduksi barang yang akan dijual untuk mengidentifikasi selisih atau perbedaan antara :
  1. Biaya aktual harga bahan baku barang yang akan diproduksi
  2. Harga jual  yang harus ditetapkan setelah  barang  di produksi
Standar cost biasanya akan tergantung dengan Budget dari si pembuat produk tersebut misalnya budget produksi dan perencanaan target keuntungan serta memperhatikan juga biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya operasional perusahaan dengan Standar Costing.

Penghitungan untuk menentukan  antara biaya persediaan dan Harga Pokok Produksi Penjualan adalah dengan data yang lengkap dan benar, yang akan  digunakan dalam proses produksi guna mendapatkan harga jual produksi yang benar.

Jika sebuah perusahaan menerapkan Standar Costing yang lebih tinggi untuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja  dan biaya operasional maka pihak perusahaan akan mengalami kesukaran dalam memenuhi laba bersih  yang sudah ditargetkan sebelumnya,

Setelah mengetahui selisih harga antara harga pokok produksi  dengan harga jual  produk maka pihak perusahaan akan   mencari solusi harga barang yang lebih murah untuk di produksi atau akan menaikan harga jual barang setelah diproduksi.

Misalnya : 
Harga penjualan daging Sirloin  Rp. 150.000 / Porsi
Biaya bahan baku yang digunakan ( Daging sirloin, Bumbu, Biaya operasional,  dsb ) adalah  Rp. 55.000,
Dengan Standar Cost : 30% 
Maka harga yang harus dijual adalah : Rp.55.000 X 100  :  30  = Rp. 183.334
Dengan Melihat harga jual saat ini maka harganya kurang dari Standar Costing, untuk itu solusi yang harus dilakukan adalah :

  1. Menaikan harga jual  atau
  2. Mengurangi bahan baku produksi  ( Daging Sirloin, Seasoning atau Ingredient nya )
Setelah membaca penjelasan ini diharapkan rekan - rekan mampu menentukan harga jual untuk masing- masing produk yang akan dijual,  semoga bermanfaat....





 





Sunday, May 3, 2015

Perbedaan Antara Cost dan Expense

Cara Membedakan antara Cost dan Expense

Pengertian istilah Cost ( Biaya ) dan Expense ( Beban ) hampir sering dipakai  dan keduanya hampir mirip dan kadang sering terjadi kesalahan dalam penggunaan istilah tersebut  tetapi di dalam ilmu akuntansi biasa di jelaskan sebagai berikut : 

Cost / Biaya adalah total harga yang dikeluarkan untuk memperoleh nilai pemasukan dari sejumlah harga yang di keluarkan tadi.

Contoh : Untuk acara makan malam ( Dinner ) sejumlah 50 Pack,  outlet kitchen menyiapkan bahan makanan seperti Sop Buntut sebesar  10 Kg  dengan harga / kg = Rp. 150.000, jadi biaya yang dikeluarkan  adalah Rp.1.500.000,  dengan asumsi akan mendapatkan pemasukan / revenue dari penjualan tersebut sekitar   Rp. 5.000.000, jadi total costnya : 30%

Expense / Beban adalah total harga yang dikeluarkan tanpa memperoleh nilai pemasukan secara langsung  dari total harga yang di keluarkan

Contoh : Pembelian alat tulis kantor seharga Rp. 500.000, di gunakan untuk mencukupi kebutuhan peralatan back office.  maka secara tidak langsung tidak memberikan  revenue atau pendapatan bagi perusahaan, maka harga yang dikeluarkan sipatnya di bebankan atau di expense ke outlet yang bersangkutan.

Jenis - Jenis  Biaya  ( Cost )

Biaya Langsung : biaya yang berhubungan langsung dengan produk yang di jual

Biaya Tidak Langsung : Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan produk yang di jual

Biaya Tetap : Biaya yang tidak berubah dalam kaitannya dengan kegiatan usaha

Biaya Variabel : Biaya yang berubah secara proporsional dalam kaitannya dengan perubahan kegiatan usaha yang di jalankan.
  
Demikian Perbedaan Antara Cost dan Expense,  Semoga bermanfaat untuk Anda semua....