Pendapatan perusahaan Jasa Perhotelan & Restaurant
Ada dua jenis pengakuan pendapatan :
Accrual basis : pengakuan pendapatan terjadi pada saat terjadinya peralihan suatu barang atau jasa
Cash basis : pengakuan pendapatan terjadi pada saat uang diterima
Pendapatan yang ada di sebuah perusahaan jasa perhotelan
Masing masing perusahaan jasa perhotelan punya cara tersendiri dalam menentukan atau menghitung pendapatan, tetapi pada umumnya penghitungan pendapatan disetiap hotel hampir sama yaitu berdasarkan pada bagian atau outlet yang menghasilkan income dari hasil penjualan jasa di hotel tersebut.
Untuk harga kamar terdapat penggolongan berdasarkan Market segmentnya :
BI = Bisnis Individual
BG = Bisnis Group
LI = Leisure Individual
LG = Leisure Group
Bagaimana menghitung pendapatan kamar ?
Pendapatan kamar dihitung dengan mengalikan jumlah kamar yang terjual dengan harga kamar
Soal 1.
> jumlah kamar yang terjual adalah 130 kamar
> Room rate atau harga kamar Rp. 450 000
Jawaban 1.
= 130 x Rp.450 000 = Rp. 58 500 000
Pendapatan telephone
Cara menghitung pendapatan dari telepon adalah :
Durasi pemakaian telepon X Tarif jenis jasa telephone
Contoh soal 2.
Tamu kamar 007 melakukan panggilan telephone dari kamarnya ke sesama wilayah di jakarta selama 30 menit dengan harga permenit Rp. 2 500.
Tamu kamar 008 melakukan panggilan internasional ke Jepang dengan durasi 5 menit dan harga permenit adalah Rp. 20 000.
Tamu dari kamar yang lain juga melakukan panggilan ke Bandung dengan durasi 15 menit dengan harga permenit adalah Rp. 5000.
Berapakah pendapatan dari telephone pada hari itu ?
Jawaban 2.
Local call Rp. 2 500 X 30 = Rp. 75 000
Domestic call Rp. 5 000 X 15 = Rp. 75 000
Internasional call Rp.20 000 X 5 = Rp.100 000
Rp. 250 000
Pendapatan Laundry
Menghitung pendapatan laundry yaitu dengan menghirtung jumlah jasa yang di laundry dengan harga per jenis jasa tersebut
Soal 3.
Pada tanggal 1 juni 2012, tamu group dari PT. Selalu Ngitung, menginap selama 3 hari dan pada tanggal tersebut tamu group mencuci pakaiannya sebanyak :
20 potong T Shirt @ 25 000
20 potong kemeja @ 27 500
20 potong Celana panjang @ 30 000
Berapa pendapatan Laundry pada saat itu ?
Jawaban 3.
1. T shirt 20 X Rp. 25 000 = Rp. 500 000
2. Kemeja 20 X Rp. 27 500 = Rp. 550 000
3. Celana panjang 20 X Rp. 30 000 = Rp. 600 000
Rp.1 650 000
Pendapatan makanan dan minuman( food & beverage revenue )
Pendapatan makanan dan minuman untuk jenis jasa perhotelan biasanya didapat dari outlet dan Meal period :
1.Restaurant
Breakfast
Lunch
Dinner
2. Room service
3. Banquet
4. Lobby lounge
5 Lain - lain
Menghitung pendapatan makanan dan minuman yaitu dengan jumlah item yang terjual dengan harga per item ( sebelum di kenakan tax & service )
Consume tanggal 1 juni 2012
Sop buntut terjual 10 porsi dengan harga Rp. 90 000/ porsi
Beef sirloin terjual 3 porsi dengan harga Rp. 150 000/ porsi
Salmon fish terjual 2 porsi dengan harga Rp. 130 000/porsi
Orange juice terjual 10 item dengan harga Rp. 24 000/ gelas
Ice lemon tea terjual 5 item dengan harga Rp. 20 000/gelas
Berapa pendapatan makanan dan minuman pada hari itu ?
Jawabannya :
10 X Rp. 90 000 = 900 000
3 X Rp. 150 000 = 450 000
2 X Rp. 130 000 = 260 000
10 X Rp. 24 000 = 240 000
5 X Rp. 20 000 = 100 000
Rp.1 950 000
Catatan : untuk menentukan harga jual makanan dan minuman harus ditentukan terlebih dahulu harga dasar
costnya, supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan harga jual.
Demikianlah artikel mengenai penghitungan pendapatan dari sebuah perusahaan jasa perhotelan, semoga bermanfaat, dan silahkan bagi rekan- rekan blogger ada yang mau menambahkan...!!! Terimakasih...
Dari penjelasan Minimum stock sebelumnya kita ketahui jumlah stock awal, pembelian, pemakaian dan jumlah stock akhir, sekarang kita praktekan cara menghitung minimum stock berdasarkan tabel tsb,
Contoh :
Untuk mengetahui minimum stock perbulan
TOTAL CONSUME PER TIGA BULAN
>=
213
JUMLAH BULAN
3
=
71
Untuk mengetahui minimum stock perminggu
TOTAL CONSUME PER BULAN
>=
71
30 HARI X 1 MINGGU( 7 HARI )
30 X 7
=
2.37 X 7
=
16.59atau17
Untuk mengetahui minimum stock perhari
>=
16.59
7
TOTAL CONSUME PERMINGGU = 2.37
7 HARI
Setelah kita belajar cara menghitung minimum stock, mudah-mudahan cara sederhana ini dapat bermanfaat bagi yang lagi belajar atau yang lagi memperdalam ilmu cost control, terimakasih....
1.Untuk mengetahui consume / pemakaian barang pada waktu tertentu
a. Per 1 minggu
b. Per 1 bulan
c. Per 3 bulan
2.Untuk menentukan jumlah persediaan barang distore
3.Untuk menekan biaya mengurangi jumlah pembelian( Saving cost )
Penghitungan
minimum stock dilakukan oleh Storekeeper bersama Cost control yang
bertugas sebagai controlling, dengan menghitung minimum stock di
harapkan bisa menetukan jumlah persediaan dan pemakain suatu barang pada
waktu atau level tertentu sehingga bisa menekan biaya atau saving cost
Berikut adalah contoh tabel penghitungan minimum stock dengan menggunakan Stock card
Salah satu tugas dan tanggung jawab Cost control, harus mampu membuat laporan pemakain biaya atau Cost secara periodik, laporan cost control bisa dilakukan perhari,perminggu atau perbulan, dalam Belajar cost control ini kita akan coba buat laporan cost control harian ( Daily Flash Cost Report ) kebetulan contoh yang akan di bahas pada kesempatan ini adalah Daily Food flash cost report yang biasa di gunakan oleh cost control di bidang jasa perhotelan atau restaurant,
Sistem yang di gunakan dalam penghitungan telah sesuai dengan standar operasional
Pemakaian di sesuaikan dengan tingkat penjualan sesuai dengan pendapatan yang masuk
Consumption dan revenue yang harus balance
Consumption lainnya dari Food & Beverage yang di alokasikan ( Employee meal, Meal reward dan Entertainment dll )
Rasioditentukan,dianalisa dandisajikan dalamlaporan khusussetiap bulan,laporankomparatifdibentuk untukmengikutitren utamadari biayarasiopenjualan(dibandingkan dengananggaran dan rasio tahun sebelumnya)
Hal-hal penting
Item yang di retur atau hilangharusdiperhitungkandalam penghitungan pemakaian.
Hal-hal yang dapat membuat masalah dalam penghitungananalisabiayarasiopenjualan,sepertitidak konsistennya dalam menentukan harga penawaranantarabagian F&Bdan Room Division.
Pemakain yang tidak di hitung (Compliment,Pemakainstaf,dll)
Informasi yangdigunakan untukmenganalisarasio harus dibandingkandengandata akunting. Laporan analisisbulananharus di fileagardapat menentukan variasiharga daritahun sekarang ke tahunselanjutnya,
Seperti kita ketahui bahwabegitu banyak barang-barang yang harus di inventory terutama di perusahaan jasa seperti Hotel, Restaurant, kafe dsb, dalam hal ini yang kita akan bahas adalah perusahaan jasa perhotelan yang kita tahu bahwa hotel memiliki item yang banyak sekali jumlahnya, maka untuk memudahkan dalam penghitungan barang atau Inventory harus di lakukan pengklasifikasian barang berdasarkan jenis dan bentuk barang tsb, untuk itu kita klasifikasikan barang ke dalam tiga kelompok yaitu :
Food item ( makanan )
Beverage item ( minuman )
Material item ( barang-barang material )
1. Food item adalah semua jenis barang yang dapat di cosume atau di makan oleh tamu hotel, biasanya barang-barang food ini di request oleh bagian F&B khusunya food product atau kitchen, sehingga mereka mempunyai tempat atau store tersendiri ( sub Main Store ) yang berfungsi untuk menyimpan barang - barang yang di request dari Food store ( Main store ) dengan demikian pada saat Food Inventory di lakukan Cost Control harus menghitung juga stock barang yang ada di kitchen store.
Food item store terbagi dua bagian, Food item direct dan non direct, yang termasuk direct yaitu food item yang Cost nya di bebankan langsung ke outlet bersangkutan ( kitchen ) seperti Cheese, egg, butter, milk dll, kenapa di bebankan langsung.? karena food item seperti diatas tadi susah untuk di prediksi pemakiannya, selanjutnya yang non direct yaitu food item yang di simpan di main store/ Food store yang di awasi langsung oleh bagian Store / warehouse
Food Inventory dilakuakn setiap bulan oleh Cost control,Storekeeper,serta pihak ke tiga yaitu user dari departement yang bersangkutan ( F&B Manager, Chef ) seperti biasa semua barang yang belum terpakai dihitung sisanya yang nantinya akan di jadikan Ending store dalam Food rekonsiliasi.
Hasil dari Food inventory di gunakan untuk menhitung Cost of food, biasanya setiap Hotel atau company lainnya menentukan budget inventory, untuk hotel berbintang tiga ( Three Star ) di patok budget antara 30%- 31%, untuk bintang empat ( Four Star ) di patok rata-rata 34%-35% dan untuk hotel bintang lima atau bintang lima diamond costnya berkisar 40%, tetapi semua tergantung kebijakan hotel masing-masing.
Tentukan jenis barang yang akan di inventory ( food, Beverage, Material, etc )
Tentukan metode penilaian harga barang, yaitu Average price, Actual price atau Last price
Stocktaking atau inventory harus di lakukan setiap bulan
hitung actual fisik barang dan gunakan blank note untuk mencatat semua barang
Jumlah fisik barang harus sama dengan stock card dan jumlah yang terdapat di system Inventory
Pada saat inventory harus di sertai pihak ketiga supaya tidak terjadi konflik kepentingan
Gunakan Rekonsiliasi barang antara barang yang di beli dan barang yang di request
Setelah di lakukan inventory semua barang selanjutnya Cost control memasukan data ke sistem dan apabila terjadi selisih antara fisik barang dengan sistem maka lakukan investigasi dengan cara verifikasi jumlah fisik barang dengan data yang ada di stock card dan data yang ada di sistem serta cek data yang ada di Store Requesition form.
Untuk mendapatkan hasil yang akurat lakukan Rekonsiliasi yaitu dengan meghitung data awal ( begining store ) + purchase ( Incoming store ) - requesition ( Outgoing store ) = Ending store,
data ending store ini nantinya akan di jadikan total persediaan pada bulan berikutnya.
Menerima semua barang masuk sesuai dengan purchase order atau market list
Meneyesuaikan invoice dengan purchase order ( jenis barang, quantity,weight,unit price )
Mengecek kualitas barang ( best before date and expire date,jumlah serta kondisi barang )
Memastikan kondisi barang yang di terima ( cleanlines, packaging,suhu,Qualitas dsb ) sesuai dengan standar operasional penerimaan barang.
Menyertakan pihak ketiga / User, pada saat menerima barang
Delivery order atau invoice yang diterima harus di tanda tangan dan di stempel oleh staff
receiving serta di tanda tangan oleh user, hal ini menunjukan bahwa barang telah diterima dengan benar, dan apabila ada perbedaan dalam hal quantity,qualitas serta jumlah barang maka harus di informasikan kepada supplier dan accounting dengan di beri Note pada copy surat jalan atau invoicetersebut.
Semua delivery order harus dibuat Daily Receiving Report ( DRR ) dan semua document lengkap (DRR form, surat jalan / invoice, purchase order) di serahkan kepada Cost control untuk di cek, selanjutnya document tersebut di serahkan kepada Account Payable untuk proses pembayaran.
Barang yang telah di terima oleh receiving selanjutnya diserahkan ke bagian Store keeper untuk di tempatkan di Store, proses penempatan barang harus sesuai dengan metode First In First Out ( FIFO ) penjelasan mengenai metode FIFO ini akan di bahas pada page selanjutnya.
Objektif / Tujuan
Untuk menjamin qualitas,quantitas serta nilai barang yang di beli
Untuk memastikan barang yang diterima sesuai dengan Standar operasional penerimaan barang
Dengan fungsi control yang telah diterapkan ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua barang yang diterima sesuai dengan price list, harga kontrak dengan supplier sehingga Cost control dapat mengetahui kenaikan harga serta dapat membantu dalam proses penentuan harga dasar barang tersebut,
Control Description STORE / WAREHOUSE
Storerooms adalah tempat menyimpan barang-barang yang telah diterima dan dicek oleh bagian Receiving yang selanjutnya di serahkan ke Storekeeper, ada dua jenis store yang terdapat di sebuah perusahaan ( perusahaan jasa Perhotelan ) yaitu General store dan Outlet store, keduanya mempunyai fungsi yang sama sebagai tempat penyimpanan, yang membedakan hanya dalam hal adminnya,
Untuk menjamin stock barang di store aman dan terkendali dalam pengelolaannya maka harus ditetapkan peraturan-peraturan sbb :
Opening hours atau jam buka atau operasional store
Penyimpanan kunci store dan orang-orang yang punya akses masuk ke store
Untuk keluar atau masuk barang menggunakan Stock Card
Setiap barang yang keluar harus menggunakan Requesition Form ( form permintaan barang )
Requesition form dicontroll secara formal yaitu di sign by Cost control dan Storekeeper serta di approve oleh Outlet / Receiver yang megajukan request barang tsb.
Menyediakan form expire date or breakeage apabila ada barang yang kadaluarsa atau rusak.
Hal-hal yang harus di perhatikan dalam penyimpanan barang di store :
Keamanan store ( dalam posisi selalu terkunci )
Buat jam operasional / jam kerja untuk melayani kebutuhan outlet
Gunakan tempat penyimpanan barang yang aman,dan mudah di jangkau seperti rak penyimpanan
Gunakan prinsip First In First Out ( FIFO ) dalam pegelolaan semua barang
Pengaturan proses Requesition Transfer antara store
Dilakukan sesuai dengan standard operasional yang di gunakan oleh perusahaan ybs
Gunakan form transfer dan di tandatangani lengkap oleh Head of Departement / user request
Cantumkan jenis barang yang akan di transfer lengkap dengan Quantity dan Price
Penjelasan diatas merupakan Control description dari seluruh job description receiving dan storekeeper yang harus di awasi oleh Cost control